SIMURP Harus Bersinergi Dengan KOSTRATANI

By Admin


nusakini.com - Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc. pada acara Training of Master (ToM) - Climate Smart Agriculture (CSA) di The Safin Hotel Pati, Jawa Tengah, 27 November 2019. Semua program-program Kementerian Pertanian harus didukung dan bersinergi. Komando Strategis Pembangunan Nasional atau Kostratani merupakan program unggulan Kementerian Pertanian saat ini dan merupakan agenda 100 hari Menteri Pertanian yang harus mendapat dukungan penuh dari semua jajarannya tanpa terkecuali SIMURP.

Salah satu tujuan Kostratani adalah untuk membangkitkan peran Penyuluh Pertanian serta mengoptimalkan kembali peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). BPP akan menjadi pusat seluruh kegiatan pembangunan pertanian di kecamatan di mana semua pelatihan serta bimbingan teknis akan dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar BPP dapat hidup kembali. 

Sejalan dengan upaya SIMURP Kementerian Pertanian dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian melalui pemberdayaan BPP, lokus BPP SIMURP harus sama dan bersinergi dengan lokus BPP Kostratani, ujar Leli. 

Kegiatan ToM CSA sebagai salah satu rangkaian kegiatan SIMURP dilaksanakan selama enam hari, dimulai dari 25 sampai 30 November 2019. Selain peserta berjumlah 35 orang yang terdiri dari Penyuluh Pertanian, Dosen, Widyaiswara, Dosen, dan Guru dari target lokasi SIMURP, kegiatan ToM juga menghadirkan pakar dan peneliti CSA dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 

Peran aktif Penyuluh Pertanian sangat dibutuhkan untuk menerjemahkan bahasa penelitian ke bahasa penyuluhan agar lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh petani yang akan menjadi target utama penerima manfaat SIMURP. Penyuluh juga harus menguasai dari hulu sampai hilir, harus meningkatkan produktivitas dan ekspor komoditas unggulan di wilayah binaannya, serta mengembangkan sumber daya manusia pertanian.

Tujuan utama dari kegiatan ToM adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petugas serta mempersiapkan petugas yang akan melatih petugas Training of Trainer (ToT) dan yang akan menjadi calon Training of Farmer (ToF). Diharapkan setelah dilaksanakannya ToM tersebut dapat menjawab tantangan dalam peningkatan produksi pangan di tengah perubahan iklim yang berdampak pada keberlanjutan produksi dan ketahanan pangan. (Nur Fajar)